Istilah resolution dalam bahasa Indonesia disebut resolusi seringkali kita temui ketika kita berbicara mengenai misalnya monitor, televisi, smartphone, kamera termasuk kamera CCTV ataupun hal lainnya yang berhubungan dengan tampilan untuk dilihat oleh mata. Pada pembahasan kali ini penulis akan membatasi pokok bahasan terbatas pada resolusi dalam dunia CCTV. Namun beberapa bagian dari pembahasan terkait mungkin akan bersinggungan dengan resolusi pada layar televisi atau pun hal lainnya sehingga dapat juga digunakan saat menjelaskan hal hal terkait tersebut.
Ketika hendak membeli perangkat CCTV biasanya anda diberi opsi pilihan oleh penjual dengan pertanyaan mau yang resolusi berapa MP? Pilihan resolusi bervariasi misalnya 1MP, 720p 1.3MP, 2MP, 1080N, 1080N 3MP, 4MP, 5MP, 8MP, 4K dan seterusnya. Penjual biasanya memberi penjelasan singkat misalnya dengan mengatakan resolusi 2MP lebih bagus daripada resolusi 1MP, atau gambar pada resolusi 2MP tidak pecah seperti yang 1MP. Nah sekarang pertanyaannya dimana letak bagusnya? Apa itu gambar pecah? Apa kelebihannya? Bagaimana menjelaskannya? Apakah cukup dengan menyodorkan 2 buah tampilan samping menyamping, yang satu adalah tampilan kamera 1MP dan yang lain adalah tampilan kamera 2MP, kemudian membiarkan pelanggan membandingkan sendiri? Tulisan ini mudah mudahan akan dapat membantu menjawab pertanyaan di atas.
Sebelum membahas lebih jauh, coba perhatikan rangkaian dasar CCTV pada gambar berikut ini:
Gambar di atas sudah dilengkapi dengan nomor untuk mempermudah urutan penjelasan secara garis besarnya. Kita mulai dari object pada nomor 1 ditangkap oleh lensa kamera pada nomor 2. Nah pada tahap ini kita resolusinya disebut resolusi optikal (optical resolution) yaitu kemampuan sistem pencitraan untuk menyelesaikan detil pada objek yang sedang dicitrakan Jika anda tertarik untuk membaca materi teknis, lebih jauh pada bagian ini juga dijelaskan mengenai resolusi lensa, resolusi image sensor (CCD dan CMOS), pengaruh bandwidth analog pada resolusi, resolusi pada sistem, resolusi mata manusia dan lain sebagainya.
Kemudian gambar tersebut direkam oleh recorder (DVR atau NVR) pada nomor 3. Pada tahap ini resolusi disebut sebagai resolusi perekaman (recording resolution). Saat gambar tampil pada monitor resolusinya disebut sebagai resolusi tampilan (Display Resolution) pada gambar nomor 4.
Dari gambar di atas maka jelaslah bahwa untuk mendapatkan resolusi tertentu maka kamera, recorder dan monitor harus mendukung resolusi tertentu tersebut. Sebagai contoh anda menginginkan tampilan pada monitor dengan resolusi 4K (mengenai 4K ini ada pada penjelasan lebih lanjut) maka syaratnya:
1. Kamera yang menangkap gambar harus mampu bekerja pada resolusi 4K
2. Recorder (DVR atau NVR) yang melakukan perekaman (recording) dan putar ulang (playback) harus mampu bekerja pada resolusi 4K
3. Monitor yang melakukan penampilan harus mampu bekerja pada resolusi 4K.
Dalam hal ketiga perangkat (kamera, recorder dan monitor) tersebut di atas memiliki kemampuan resolusi yang berbeda beda, maka hasil akhir dari kerjasama tersebut adalah resolusi terendah dari antara perangkat tersebut.
Jadi misalnya anda memiliki kamera dengan kemampuan resolusi 2MP, meskipun recorder anda mampu record / playback hingga resolusi 4K dan monitor anda mampu menampilkan resolusi 4K. Namun resolusi maksimum yang mampu ditampilkan di monitor adalah 2MP. Hal ini dikarenakan kamera hanya mampu bekerja pada resolusi 2MP.
Demikian juga halnya apabila anda memiliki kamera 4K dan recorder anda mampu record / playback hingga resolusi 4K. Namun karena monitor tidak support 4K maka dengan terpaksa display video out dari recorder harus diturunkan resolusinya agar dapat tampil di monitor tersebut.
Hasil dari pencitraan akan berbentuk rangkaian gambar berurut berdasarkan waktu (video) yang mempunyai resolusi gambar (image resolution), yaitu detil yang di pegang oleh gambar. Semakin tinggi resolusi gambar maka akan semakin banyak detil gambar tersebut.
Resolusi gambar (image resolution) dapat diukur dengan berbagai cara. Ada teknik yang mengukur resolusi dengan mengkuantifikasikan seberapa dekat sebuah garis dengan garis lainnya yang dapat terlihat terselesaikan dengan baik untuk membentuk sebauh gambar. Satuan resolusi dikaitkan ukuran fisik (garis per milimeter, garis per inci) ke ukuran keseluruhan gambar (garis per tinggi gambar = line per picture height, singkatnya dikenal sebagai garis = line, garis Televisi = TV Lines atau TVL) sesuai standard grafik resolusi EIA-1956. Tehnik pengukuran resolusi dengan cara ini biasanya digunakan pada kamera analog lama / tua. Biasanya resolusi kameranya dinyatakan dengan TVL misalnya 400 TVL, 420 TVL, 480 TVL, 600 TVL, 700 TVL dan lain sebagainya.
Pada teknik pengukuran resolusi yang lain istilah resolusi dianggap setara dengan jumlah piksel (titik) dalam gambar digital. Berikut adalah ilustrasinya untuk mempermudah pemahaman resolusi dalam satuan piksel (titik).
Sebuah Huruf R dengan karakteristik seperti dibawah ini akan digambarkan pada media dengan berbagai ukuran piksel (titik):
Huruf abjad
R
Latar belakang
Hijau
Warna huruf
Putih
Warna bayangan
Hitam
Berikut ini adalah gambar huruf tersebut mulai dari ukuran gambar resolusi 1x1 piksel 2x2 piksel hingga 100x100 piksel.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan semakin banyak jumlah piksel - nya maka gambar akan tampak makin detail. Inilah yang dimaksud oleh penjual pada umumnya bahwa “resolusi 2MP lebih bagus daripada resolusi 1MP” maksudnya mau mengatakan bahwa resolusi 2MP mempunyai tingkat kedetilan gambar lebih tinggi daripada resolusi 1MP karena jumlah piksel nya lebih banyak.
Perhatikan kembali gambar huruf R di atas. Coba bandingkan gambar ber resolusi 10 x 10 dibandingkan dengan 100 x 100. Nah gambar yang dimaksudkan gambar pecah adalah yang berukuran 10 x 10, jika yang dibandingkan adalah resolusi 10 x 10 dan 100 x 100. Gambar disebut pecah apabila tingkat kedetilannya lebih rendah dibandingkan dengan gambar lainnya. Jadi dalam kasus penjual membandingkan antara gambar ber resolusi 1 mp dan 2 mp maka penjual akan mengatakan gambar 1 ber resolusi mp akan lebih pecah ketimbang gambar ber resolusi 2 mp.
Pada ilustrasi gambar di atas ukuran resolusi dinyatakan dalam bentuk piksel. Pada umumnya ukuran gambar dinyatakan dalam satuan Mega Piksel (disingkat MP). Berikut adalah beberapa satuan resolusi serta hubungannya dengan satuan resolusi lainnya.
Nama satuan resolusi
Hubungan antar satuan
Keterangan
Giga Piksel (GP)
1 Giga Piksel = 1000 Mega Piksel
Satuan ini belum digunakan dalam istilah CCTV
Mega Piksel (MP)
1 Mega Piksel = 1000 Kilo Piksel
Satuan ini paling sering digunakan dalam istilah CCTV
Kilo Piksel (KP)
1 Kilo Piksel = 1000 Piksel
Satuan ini tidak digunakan dalam istilah CCTV
Piksel (P)
Satuan terkecil dari resolusi
Satuan ini tidak digunakan dalam istilah CCTV
Berikut adalah ukuran resolusi yang sering digunakan pada kamera CCTV.
Ukuran Resolusi
Lebar x Tinggi
Total Piksel
QCIF
176 x 120
21,120
CIF
352 x 240
84,480
2CIF
704 x 240
168,960
4CIF
704 x 480
337,920
D1 (NTSC)
720 x 486
349,920
D1 (PAL)
720 x 576
414,720
960H
960 x 576
552,960
1 MP (720P)
1280 x 720
921,600
960P (HD)
1280 x 960
1,228,800
1.3 MP
1280 x 1024
1,310,720
1080N
960 x 1080
1,036,800
2 MP (1080P / Full HD)
1920 x 1080
2,073,600
3M-N
1024 x 1536
1,572,864
3 MP
2048 x 1536
3,145,728
4M-N
1280 x 1440
1,843,200
4 MP
2560 x 1440
3,686,400
5M-N
1296 x 1944
2,519,424
5 MP
2592 x 1944
5,038,848
6M-N
1536 x 2048
3,145,728
6 MP
3072 x 2048
6,291,456
8M-N
1920 x 2160
4,147,200
8 MP (4K / 2160P)
3840 x 2160
8,294,400
33 MP (8K)
7680 x 4320
33,177,600
Sebagai catatan tambahan, QCIF adalah singkatan dari Quarter Common Intermediate Format umumnya disebut Quarter CIF. Disebut Quarter CIF karena total pikselnya adalah ¼ dari total piksel CIF (lihat tabel). Penjelasan ini juga menjelaskan berturut turut 2CIF, dan 4CIF.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai resolusi dan mudah mudahan informasi ini bermanfaat.